JAVAGLASSES.COM
Kayu
adalah salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat produk handmade.
Produk yang bisa dibuat juga bervariasi, mulai dari yang besar seperti furnitur
atau ukiran untuk hiasan ruangan, sampai yang kecil dan sangat unik seperti
bingkai kacamata atau bahkan jam tangan. #kacamatakayu
Sebagai
negara yang kaya sumber daya alam, Indonesia punya banyak kayu yang digunakan
untuk membuat produk handmade. Nah, satu hal yang perlu kamu perhatikan adalah,
selain jumlah, jenis-jenis kayu yang bisa digunakan juga banyak. Masing-masing
kayu juga unik, mulai dari tekstur, serat, berat, dan daya tahannya. Dan dari
faktor-faktor tersebut, tiap jenis juga punya harga yang berbeda, ada yang
murah, ada juga yang mahal.
Berikut ini
adalah lima jenis kayu yang sering digunakan untuk membuat produk handmade. #kacamatakayu
1. Kayu jati (teak)
Kayu
ini bisa dibilang rajanya kayu untuk urusan membuat produk handmade, terutama
furnitur. Bagaimana tidak, secara penampilan, kayu ini memiliki tekstur dan
serat yang indah sehingga membuat produk handmade yang dibuat dari kayu ini
terlihat elegan dan dekoratif. Warnanya juga bervariasi, mulai dari coklat
hingga putih kelabu, tergantung jenisnya. #kacamatakayu
Tapi
keunggulannya tidak hanya di penampilan.Kayu jati juga sangat awet dan kuat,
serta tahandari cuaca, jamur, dan rayap berkat kandungan minyak yang ada di
dalamnya. Tapi, meskipun kuat, kayu jati ini mudah dipotong dan diproses,
sehingga sering dijadikan bahan untuk membuat produk handmade. Tidak heran,
kayu jati atau produk yang terbuat dari kayu jati sangat diminati oleh
masyarakat lokal dan juga internasional. Sekarang ini, kayu jati paling banyak
tumbuh di Jawa Tengah dan Timur yang memiliki iklim muson. Dan karena punya
kualitas yang memang bagus, harga kayu jati juga termasuk tinggi. Di tahun 2013
saja, untuk yang berdiameter 16 sampai 19cm, satu log kayu jati dihargai sampai
Rp 3 juta per kubiknya. #kacamatakayu
2. Kayu mahoni (mahogany)
Kayu
mahoni adalah jenis kayu kedua terbaik setelah kayu jati. Kayu ini memiliki
serat yang halus serta mudah dipotong dan diproses,sehingga cocok untuk
dijadikan bahan untuk membuat produk handmade. Kekuatan dan keawetan kayu ini
juga cukup bagus, meskipun memang tidak sebagus kayu jati. Tapi, tidak seperti
kayu jati, kayu mahoni ini rawan terserang rayap, serta tidak tahan terhadap
cuaca dan tanah. Jadi, kamu sebaiknya tidak menggunakan kayu ini untuk membuat
produk yang akan ditempatkan di luar ruangan. Selain itu, ketika ingin membeli
kayu ini, kamu juga sebaiknya memilih kayunya secara hati-hati. Mahoni tumbuh
di dataran rendah dengan iklim panas dan di Indonesia banyak tumbuh di daerah
Jawa. Warna batangnya yang sudah tua adalah cokelat kemerahan. Lalu, untuk
harga, kayu ini lebih murah dari kayu jati, yaitu Rp 600.000 per meter kubik
untuk log dengan diameter 16 hingga 19 cm (per tahun 2013). #kacamatakayu
3. Kayu sonokeling (rosewood)
Kayu
sonokeling juga termasuk kayu yang kuat dan awet seperti kayu jati. Serat dan
tesktur kayunya juga indah sehingga bisa membuatbenda yang dibuat dari kayu ini
terlihat mewah dan menarik. Tapi, satu hal yang membuat kayu ini sangat unik
adalah warna alaminya yang hitam keunguan. Satu-satunya kekurangannya adalah,
pada bagian gubal (atau bagian pinggirnya), kayu ini rentan diserang rayap atau
serangga perusak lainnya. Jadi, keika kamu ingin menggunakan kayu sonokeling,
pastikan kamu tidak menggunakan bagian gubal atau pinggirnya.Dulunya, kayu ini
harganya lebih murah daripada kayu jati dan cukup terjangkau. Tapi, seiring
waktu, kayu sonokeling ini semkain lama semakin mahal. Kami tidak bisa mendapat
harga pastinya, tapi sebagai perkiraan, harga kayu ini kurang lebih sudah sama
dengan harga kayu jati, bahkan mungkin sudah lebih mahal. #kacamatakayu
4. Kayu akasia (acacia)
Secara
penampilan, kayu akasia mirip dengan kayu jati, yaitu memiliki warna cokelat
serta serat yang cukup menarik dan mudah diproses. Bedanya, tekstur kayu jati
sedikit lebih halus daripada kayu akasia. Untuk urusan keawetan, kayu akasia
masih kalah jauh daripada kayu jati, serta rawan akan serangan jamur dan rayap
atau serangga perusak. Kayu akasia juga lebih berat karena lebih keras
dibandingkan kayu jati serta memiliki bau pesing yang tentunya tidak enak.
Meskipun mirip, harga kayu akasia jauh lebih murah daripada kayu jati. Satu log
kayu akasia dengan ketebalan 16 hingga 19cm memiliki harga Rp 1,2 juta. #kacamatakayu
5. Kayu trembesi (suar)
Kayu
yang juga disebut sebagai kayu suar ini merupakan kayu khas daerah tropis dan
bisa tumbuh dengan cepat dan di mana saja di pelosok Indonesia. Warnanya juga
menarik, yaitu cokelat gelap di bagian tengah, dan putih di bagian pinggirnya.
Karena warna unik ini, kayu trembesi biasanya digunakan untuk membuat meja.
Tapi, untuk urusan keawetan dan kekuatan, kayu trembesi masih kalah jauh
dibandingkan kayu- kayu lain yang disebutkan di atas. Untuk satu log yang
diameternya 40cm, kayu trembesi memiliki harga Rp 1,8 juta.
No comments:
Post a Comment