Sunday, 31 August 2014

Panduan Lancar Lakoni Interview / Wawancara Kerja


Interview kerja sering kali menjadi hal yang menakutkan. Terutama bagi fresh graduate yang baru kali pertama berhadapan dengan sesi pedekate antara perusahaan itu dan si pelamar itu. Apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan ?

Sebaiknya, carilah perusahaan yang membuat kita makin sering melakukan passion dan purpose melalui karya kita. Berikut daftar panduan interview saat wawancara:.

1. Kenali Perusahaan

Sebelum cari tahu tentang perusahaan, kita harus kenali dulu kita ini siapa, apa yang kita suka, dan apa yang kita mau capai dalam hidup. Berdasar itu, baru kita cari informasi yang berkaitan dengan perusahaan.

Informasi tentang perusahaan yang perlu diketahui :

Berkaitan dengan passion: :

Apakah aktivitas utama dari posisi yang dilamar sesuai dengan passion?

Apakah karya utama dari perusahaan tersebut kita sukai?

Apakah orang nomor 1 di perusahaan itu melakukan hal yang kita sukai?

Dibandingkan dengan perusahaan lain di industri yang sama, apakah ada hal khusus tentang perusahaan ini yang memberikan kesempatan kita menjadi kita?

Berkaitan dengan purpose :

Siapa yang akan menerima dampak positif dari aktivitas pekerjaan ini?

Siapa klien-klien utama dari perusahaan ini?

Apakah dampak dari pekerjaan sejalan dengan purpose kita?

Apakah values/beliefs perusahaan sejalan dengan purpose kita?

2. Nilai Diri Pelamar

Di mata perusahaan, ada tiga informasi utama tentang pelamar yang mereka ingin tahu. Yaitu :

Bukti motivasi: Apakah alasan dan latar belakang dari minat pelamar sangat tepat dan kuat?

Bukti kemampuan: Kemampuan lahir dari karakter dan dibuktikan dengan peristiwa nyata. Apakah tiga karakter utama kita? Apa buktinya? Apa tiga kekuatan kita? Apa buktinya?

Bukti kecocokan: Apakah selama interview gaya bahasa dan gaya tubuh pelamar cocok dengan budaya perusahaan? Apakah values/beliefs pelamar cocok dengan budaya perusahaan?

Semua hal yang ingin diketahui bersifat bukti. Maka, penting memberikan contoh yang spesifik dan konkret. Tunjukkan karya kita. Sebut nama-nama orang yang bisa mereka kontak untuk membuktikan bahwa apa yang kita katakan bisa divalidasi. Jawaban yang paling tepat adalah jawaban yang sesuai dengan jati diri kita. Lebih baik ditolak karena kita memang bicara apa adanya, daripada bermanis mulut tetapi keluar dari perusahaan tersebut 3 bulan kemudian.

3. Jangan Lakukan Ini :

Tidak menjadi diri sendiri. Pada akhirnya kebohongan akan terkuak. Bisa di pertanyaan ketiga atau di bulan ketiga. Dan hidup yang paling berat adalah menjadi orang lain.

Tidak bersiap dengan baik. Bersiap adalah dengan membaca company profile, merasakan produknya, datang ke outlet-nya, bicara dengan kliennya, kontak dengan teman yang bekerja di sana, mengerti industrinya, dan lain sebagainya. Dalami perusahaan seperti kita mengerti calon pasangan kita.

Tidak profesional dan tidak santun. Artinya, pelamar harus tepat waktu, tampil rapi, siap dengan hasil karya, serta membawa CV dalam bentuk hard copy beserta ijazah dan surat-surat penting lainnya. Menutup pembicaraan dengan senyum, mengucapkan terima kasih di akhir wawancara, mengirim ucapan terima kasih melalui e-mail di hari yang sama, dll.

Boleh mengajukan pertanyaan kepada pewawancara?

Bukan saja boleh, bahkan harus. Wawancara adalah saling mengenal. Kita perlu tahu apakah perusahaan ini membuat kita makin menjadi kita. Tentu, tidak banyak pertanyaan yang bisa diajukan. Siapkan dua pertanyaan yang menunjukkan seberapa kita siap, serius, dan tahu apa yang kita mau dari pekerjaan ini.

4. Yang Kadang Terlewat

Bawa karya kita, bisa lewat website atau foto. Bawa notebook untuk menunjukkannya. Ini menunjukkan bukti kompetensi kita. Sering pelamar tidak membawa karyanya dan hanya bercerita. (nor/c17/ayi)


Sumber : Jawa Pos, 30 Agustus 2014, hal 10 

No comments:

Post a Comment