Saturday, 30 August 2014

Kenapa Indonesia Menggunakan Jalur Kiri?



1. Tradisi

Ternyata hal ini bermula dari masa sebelum adanya kendaraan. Pada waktu itu, orang-orang berkendara menggunakan kuda. Biasanya mereka juga membawa pedang yang disarungkan. Biasanya pula, mereka menggantungkan pedang di sebelah kiri agar dapat mengeluarkan pedang dari sarungnya dengan tangan kanan.

Dengan kondisi ini, orang-orang akan lebih mudah dan aman jika mereka berjalan di sebelah kiri jalan. Jika mereka berjalan di sebelah kiri jalan, orang lain dari arah yang berlawanan akan berada di sebelah kanan mereka. Dengan ini, mereka akan mudah mengambil pedang dan menghunuskannya ke orang tersebut jika ternyata orang tersebut adalah musuh. Alasan pertahanan inilah yang mendasari orang-orang untuk mengendarai kuda di sebelah kiri.

Ketentuan ini pun tetap dipertahankan sampai munculnya kereta kuda. Para kusir tetap memilih berjalan di sebelah kiri supaya mengurangi kemungkinan bertabrakan dengan penunggang kuda. Setelah kereta kuda mulai digantikan dengan kendaraan modern pun, ketentuan ini masih dipertahankan. Akhirnya jadilah ketetapan lajur kiri ini.

2. Bekas Jajahan Jepang dan Belanda

Penggunaan jalur kiri di Indonesia juga dipengaruhi oleh Jepang dan Belanda. Jepang, yang sampai saat ini memakai jalur kiri untuk kendaraan. Berjalan atau berkendara di sebelah kiri juga adalah aturan yang diberlakukan pada samurai-samurai di periode Edo. Untuk Belanda dulunya saat masih menjajah Indonesi mereka menggunakan jalur sebelah kiri untuk kendaraan, dan sekarang Belanda mengubah kebijakannya setelah dijajah Prancis dengan beralih menggunakan jalur sebelah kanan, Indonesia tidak mengalami perubahan sampai sekarang. Apalagi Indonesia diapit oleh negara-negara yang juga menggunakan jalur kiri untuk kendaraannya. Mobil Jepang juga lebih disukai oleh orang Indonesia sejak dahulu kala.


1 comment: